This post has already been read 608 times!
Padang|Sumatera Barat|Okebozz.Com — Deru tapak kuda memecah keheningan, bergema di selingkar lembah dan perbukitan hijau berpagar jurang terjal dan dalam.

Ratusan kilogram beban yang tidak lain logistik untuk keperluan Pemilihan Umum 2019 bertumpu erat di punggung kuda yang ketika itu melaju dari kejauhan, menyisir rata setapak berbatu dalam pekatnya lumpur coklat berwarna kemerah-merahan.
Sepintas, di lekuk siang berhawa sejuk itu, angin sepoi-sepoi menepis gerimis, sisa hujan lebat yang mengguyur negeri setempat.
Kuda beban yang ditunggangi lelaki muda itu kian jauh dari penglihatan, bergerak menuju ke sebuah nagari yang berada di punggung bukit.
Ya, Nagari Garabak Data yang berada di Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok ini termasuk salah satu nagari terkebelakang yang hingga detik ini masih memanfaatkan jasa kuda beban.
Sebagian masyarakat mungkin ada yang penasaran dan bertanya tentang sisi unik dan keunggulan lain yang dimiliki hewan pelari tersebut.

Di era yang super canggih dan serba modern ini, ternyata masih ditemui masyarakat yang masih menggunakan alat transportasi tradisional di zaman terdahulu. Jawabnya sederhana dan cuma satu kata, ya keterbelakangan.
Untuk akses masuk ke nagari yang berjarak sekitar 100 kilometer dari pusat kota, pendatang atau tamu yang baru pertama kali berkunjung, agaknya harus berjuang keras.
Selain kondisi geografis alam, peribahasa sehari-hari yang menyatakan, untuak sampai ka Garabak Data, tigo kali bacakak jo harimau nyatanya bukan lelucon atau candaan belaka.
sip